Posts

Showing posts from March, 2019

Brand yang Mengiklankan dengan Media yang Unik (Windex)

Image
Windex merupakan produk pembersih kaca dan benda dengan permukaan-permukaan keras seperti meja, lemari, dsb. Produk ini diproduksi oleh Perusahaan Drackett pada tahun 1933 dan telah dipasarkan selama beberapa dekade.  Pada tahun 2009, Windex meluncurkan suatu campaign yang unik bertajuk "Windex - Invisible" , karena Windex melihat bahwa mayoritas pembeli pembersih kaca mengincar bagaimana pembersih kaca itu dapat membersihkan kaca hingga seolah-olah kaca itu tidak terlihat. Dan yang lebih unik lagi pilihan media yang digunakan, karena media yang digunakan oleh Windex adalah TIDAK ADA, lebih tepatnya media yang ia gunakan adalah orang-orang berseragamkan logo Windex yang bertingkah seolah-olah mereka sedang mengelap kaca yang sebenarnya tidak ada. Tujuan Windex melakukan campaign ini adalah untuk mendekatkan produk tersebut langsung dengan konsumen. Dan iklan ini sukses menarik perhatian masyarakat, terutama para ibu-ibu yang memang mayoritas paling sering menggu

Wawancara My Big Fat Competitor - Marketing and Consumer Behavior

Image
Pada kesempatan kali ini, saya akan melanjutkan tahapan dari research mengenai tugas saya yaitu "My Big Fat Competitor" , setelah minggu lalu kami mendapatkan tugas untuk melakukan analisis terhadap produk yang akan menjadi kompetitor kami, selanjutnya adalah wawancara langsung dengan konsumen-konsumen Yakult.  Dalam wawancara ini, saya memperkecil ruang lingkup target market  saya, yaitu anak-anak di usia 13 hingga 16 tahun (anak-anak SMP dan SMA) yang berdomisili di Jakarta Utara dan sekitarnya , spesifiknya daerah Teluk Gong.  Sebelumnya, saya melakukan wawancara ini tanpa membuat video dikarenakan para partisipan merasa tidak nyaman jika harus di rekam, jadi sebagai bukti wawancara saya mengambil gambar dari proses wawancara ini. Berdasarkan hasil wawancara, saya dapat mengambil beberapa kesimpulan, yaitu : 1. Mayoritas dari mereka menyukai Yakult, ada yang sangat menyukainya hingga biasa saja. Tetapi, tidak ada yang tidak menyukai Yakult. 2. Dalam se

Analisa Iklan Kitkat (Kittu Katsu) di Jepang - (Marketing and Consumer Behavior)

Image
Dalam tugas Marketing and Consumer Behavior kali ini, saya diberi tugas untuk menganalisa iklan dari salah satu produk yang cukup terkenal, yaitu Kitkat. Kita tahu bahwa Kitkat identik dengan slogannya, yaitu "Have a Break, Have a Kitkat" , namun dalam iklan Kitkat yang kita akan bahas ini, kita akan melupakan sejenak slogan Kitkat yang kita tahu karena kali ini Kitkat menggunakan strategi berbeda dalam pemasarannya Pada tahun 2010, Kitkat meluncurkan sebuah kampanye di Jepang. Kali ini Kitkat memanfaatkan sebutan Kitkat di Jepang yaitu "Kitto Katsu" atau artinya adalah "Surely Win" . Kalimat itu sering digunakan oleh masyarakat Jepang untuk menyemangati sesama mereka. Akhirnya, Kitkat pun memanfaatkan makna dari Kitkat ini dengan budaya masyarakat Jepang dalam saling menyemangati, yaitu surat menyurat, dan meluncurkan "Kitkat Mail". Kemasan Kitkat dibuat dengan menyediakan area untuk bisa menuliskan pesan yang ingin dikirimkan. Kitkat

My Big Fat Competitor (Marketing and Consumer Behavior)

Image
Pada kesempatan kali ini dalam tugas Marketing and Consumer Behavior , kami diberi tugas untuk memilih sebuah produk yang kelak akan “bersaing” dengan produk yang akan kami buat, produk diberikan secara bebas sehingga pada kesempatan ini saya memilih salah satu produk yang sudah cukup mendunia dan merupakan salah satu produk yang cukup ikonik di Indonesia, yaitu Yakult . Siapa yang tidak tahu Yakult? Dengan slogan khasnya “Cintai Ususmu, Minum Yakult Tiap Hari” , mayoritas masyarakat pasti mengenal produk ini.   Yakult merupakan minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi susu skim dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei .  Ditemukan   pertama kali oleh ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930 dan pada tahun 1935 Yakult resmi beredar di Jepang. Kemudian pemasaran Yakult di indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) antara