My Big Fat Competitor (Marketing and Consumer Behavior)


Pada kesempatan kali ini dalam tugas Marketing and Consumer Behavior, kami diberi tugas untuk memilih sebuah produk yang kelak akan “bersaing” dengan produk yang akan kami buat, produk diberikan secara bebas sehingga pada kesempatan ini saya memilih salah satu produk yang sudah cukup mendunia dan merupakan salah satu produk yang cukup ikonik di Indonesia, yaitu Yakult.

Siapa yang tidak tahu Yakult? Dengan slogan khasnya “Cintai Ususmu, Minum Yakult Tiap Hari”, mayoritas masyarakat pasti mengenal produk ini.  Yakult merupakan minuman probiotik mirip yogurt yang dibuat dari fermentasi susu skim dan gula dengan bakteri Lactobacillus caseiDitemukan  pertama kali oleh ditemukan oleh doktor Minoru Shirota pada 1930 dan pada tahun 1935 Yakult resmi beredar di Jepang. Kemudian pemasaran Yakult di indonesia dimulai dengan didirikannya perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada pada tanggal 2 Februari 1990 yang merupakan usaha patungan dengan status Penanaman Modal Asing (PMA) antara PT. Perkasa Simpati Persada dan Yakult Honsha Co.Ltd. (Jepang). Pada tahun 1997 lokasi pabrik di Pasar Rebo yang berkapasitas 720.000 botol per hari dipindahkan ke Desa Pesawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan kapasitas produksi ditingkatkan menjadi 1.800.000 botol per hari.

Meskipun Yakult digolongkan ke dalam jenis yogurt, namun Yakult memiliki keunikan tersendiri yaitu kandungannya. Komposisi di dalam Yakult adalah sebagai berikut ; Air, Sukrosa, Susu Skim Bubuk, Dekstrosa, Perisa Identik Alami, Kultur Bakteri Asam Laktat (L. casei Shirota strain). Bakteri Asam Laktat atau yang sederhananya disebut probiotik yang membuat Yakult bukan hanya menjadi minuman fermentasi biasa namun memiliki fungsi untuk membantu membunuh bakteri jahat dalam pencernaan.

Ukuran Yakult yang kecil memang sudah ditakar sesuai dengan prosedur yang ada untuk pencernaan kita. Kemasan Yakult bisa dibilang praktis dan unik karena ukurannya yang kecil serta dibungkus "sepaket" dengan 5 botol Yakult, kemasan dibuat dengan memiliki lekukan kecil pada pertengahan botol untuk mempermudah genggaman. Tutupnya pun menggunakan aluminium foil untuk menjamin kebersihan produk. Dengan ukuran yang praktis ini pun Yakult sangat mudah dibawa kemana-mana.

Di Indonesia sendiri Yakult hanya terdiri dari satu varian, yaitu Yakult yang biasa kita konsumsi. Namun di beberapa negara seperti Jepang dan India, Yakult lebih memiliki banyak varian seperti rasa anggur dan jeruk.

Yakult pada umumnya dapat ditemukan baik di supermarket, minimarket, maupun di apotek-apotek dimana pun. Penempatan Yakult di supermarket dan minimarket umumnya disamakan dengan penempatan yogurt-yogurt lainnya, namun di apotek biasanya Yakult akan memiliki kulkas khusus untuk menempatkannya dan di beberapa minimarket juga terkadang ada yang menyediakan kulkas khusus untuk menempatkan Yakult.
 
 


Harga Yakult sendiri bisa dibilang terjangkau, dengan kisaran antara Rp8.000,00,- hingga Rp9.500,00,-.  Harga termurah biasa dapat ditemukan di apotek-apotek atau di minimarket, sedangkan harga lebih tinggi biasa dapat ditemukan di supermarket.

Promosi Yakult terakhir dilakukan pada tahun 2017 dengan kampanye "Senam Yakult" , setelah itu Yakult tidak pernah lagi mengeluarkan iklan-iklan komersial. 


Namun pada masa awal-awal Yakult, ia telah berhasil melakukan promosi dengan slogan khasnya yaitu "Cintai Ususmu, Minum Yakult Tiap Hari"  yang biasanya dapat kita temui di iklan-iklan televisi pada masanya. Ternyata dengan slogan sederhana tersebut masyarakat Indonesia mampu mengingat produk ini. Terutama dengan keberadaan produk ini memang merupakan satu-satunya produk di Indonesia (tidak ada yang sama persis dengan Yakult).



Dan salah satu promosi terunik dari Yakult adalah munculnya "Yakult Lady" yaitu para penjual Yakult yang sering berkeliling baik dengan sepeda maupun dengan trolley tarik untuk mempromosikan Yakult. Harga yang ditawarkan oleh Yakult Lady pun juga biasa lebih murah karena Yakult tersebut langsung diambil dari pabrik sehingga harga yang dikenakan adalah harga produksi. Dengan cara itu Yakult mempromosikan diri sebagai produk yang "dekat" dengan masyarakat.

Jadi dengan keberadaan Yakult sebagai satu-satunya susu fermentasi dengan kandungan yang baik untuk pencernaan, serta dengan berbagai macam promosi yang unik, Yakult memang tidak perlu untuk melakukan komersial yang terlalu besar dikarenakan posisinya saat ini.


Comments

Popular posts from this blog

Analisa Iklan Kitkat (Kittu Katsu) di Jepang - (Marketing and Consumer Behavior)

Dancow "Aku dan Kau Suka Dancow" (Copywriting)

Analisa Iklan Tokopedia (Copywriting)